Panduan Apnea
Sleep Apnea

APA ITU
Sleep Apnea?

Obstructive Sleep Apnea (OSA) yaitu suatu kelainan pernapasan saat tidur yang ditandai dengan obstruksi saluran napas atas parsial berkepanjangan yang menganggu jalan nafas (ventilasi) dan pola tidur normal. Terdapat episode apnea sebanyak ≥30 kali dalam 8 jam, lamanya paling sedikit 10 detik dan terjadi selama fase tidur rapid eye movement (REM) dan non rapid eye movement (NREM).
Perbedaan saluran nafas normal dan apnea

Parameter kriteria sleep apnea ditentukan oleh saturasi oksigen (SpO2) dan denyut jantung (Beat per Minute/BPM). Nilai SpO2 dalam keadaan normal berkisar 95-100% sedangkan nilai BPM berkisar 80-110 detak/menit. Penurunan kadar SpO2 mencapai <90% disertai dengan nilai denyut jantung (BPM) yang menurun dapat dikategorikan jika anak memiliki potensi masalah dan apabila kadar SpO2 mencapai <80% maka anak dikategorikan dalam kondisi darurat apnea.

Kriteria SpO2 kondisi Sleep Apnea :
Normal: 95-100%
Rendah (perlu perhatian): Di bawah 95%
Cukup Rendah (indikasi potensi masalah): Di bawah 90%
Sangat Rendah (kondisi darurat): Di bawah 80%

LEBIH BANYAK

Pada anak berusia <5 tahun, gejala yang sering muncul yaitu mendengkur, yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu, occasional snoring (kondisi mendengkur sesekali atau tidak sering) (<3 kali/minggu) dan habitual snoring (kondisi mendengkur teratur atau sering pada saat tidur) (≥3 kali/minggu). Pada anak berusia 5 tahun, gejala yang diperlihatkan antara lain, enuresis/mengompol, gangguan perhatian, gagal tumbuh, hiperaktif, mengantuk pada siang hari, dan sering terbangun saat malam hari.
Snoring (mendengkur) Enuresis (mengompol)
Hipertrofi adenoid atau tonsil (penyakit amandel), obesitas (kelebihan berat badan), disproporsi sefalometri (ketidakseimbangan ukuran antara rahang dengan kerangka wajah), serta kelainan daerah hidung.
Amandel Obesitas
Mengontrol berat badan dengan pola makan yang sehat diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, penerapan gaya hidup yang sehat, menjaga lingkungan agar tetap bersih, serta menjaga kualitas tidur, meliputi: tidur dengan durasi yang cukup, tidur dengan posisi yang nyaman.
Mengontrol pola makan Menjaga kualitas tidur
Komplikasi dari OSA (Obstructive Sleep Apnea) antara lain, gangguan tingkah laku, kelainan kardiovaskular (gangguan pada jantung dan pembuluh darah) dan gagal tumbuh. Resiko paling tinggi yaitu menyebabkan kematian mendadak.
Gagal tumbuh